Lencana Facebook
About Me
DONATE
Pengikut
My Shout Box
BUKU WAJIB ANDA
DONATE
Matematika Logika (1)
Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat permohonan/do'a tidak tergolong pernyataan
Kalimat yang masih mengandung peubah/variabel, digolongkan kepada kalimat terbuka. Bisa menjadi sebuah pernyataan jika variabelnya diganti dengan sebuah nilai.
Kalimat | Pernyataan/Bukan Pernyataan/Kalimat Terbuka | Nilai kebenaran |
Jakarta ibu kota Indonesia | Pernyataan | Benar |
Air adalah benda padat | Pernyataan | Salah |
2 + 2 = 5 | Pernyataan | Salah |
2x²+4x-3 = 0 | Kalimat Terbuka | - |
x=4 untuk x²=16 | Pernyataan | Salah |
x²=16 untuk x = 4 | Pernyataan | Benar |
Tuhan, kabulkanlah doa kami | Bukan Pernyataan | - |
Dilarang Buang sampah di sini | Bukan Pernyataan | - |
Tolong, ambilkan minuman! | Bukan Pernyataan | - |
Pukul berapakah, sekarang? | Bukan Pernyataan | - |
Rabat Buku, peluang yang tersia-siakan!
Mencari dalil untuk berkelit
bersilat kata hujjah pembenar
disaat sulit datang melilit
naluri mati dihajar nalar
dan…lidahku lagi lagi terpeleset
ketika bersenandung sebait lagu
……………………………..
tahun ini kusendiri
tak ada yang menemani
seperti tahun-tahun, yang sudah-sudah…… (munajat buku)
………………………………………………………………………………
Tahun ajaran 2010-2011 sudah berjalan sepekan, dan seperti tahun yang sudah-sudah, maka salah satu persoalan classic kembali muncul dipermukaan. Apalagi, kalau bukan persoalan "Book Tradding"!
Para marketing penerbit bersinergi dengan oknum tenaga pendidik dan oknum tenaga non pendidik, secara bersama-sama mengulurkan lengan guritanya menolong para orang tua murid dalam pengadaan buku sekolah. Sebuah win-win solution dimana pihak penerbit dapat menjual produknya sedangkan para orang tua tidak repot-repot mencari buku untuk putra/putri kesayangan hatinya. Lantas apa keuntungan yang didapat pihak sekolah (secara finasial) dalam transaksi model seperti ini? Tak ada!, ……….kecuali Rabat!
Jika kita iseng iseng bertanya kepada pihak sekolah, tak ada satupun institusi yang melakukan praktek ini, akan mengaku secara jujur dan terus terang bahwa telah terjadi "VOC" di lingkungan sekolahnya. Berikut ini adalah kalimat yang sudah baku yang mungkin kelak akan masuk kamus bahasa Indonesia edisi Dalil Berkelit;
- Pihak Sekolah tidak menjual buku, yang ada adalah Penerbit menjual buku dan Orang Tua dipersilahkan untuk membelinya sesuai kebutuhan.
- Komite Sekolah membantu para Orang Tua.
- Koperasi Sekolah membantu orang tua murid agar tidak susah-susah mencari buku.
- Untuk kesejahteraan para anggota Koperasi.
- Tidak ada paksaan
- dan lain-lain…….
Saya pernah bertanya, keuntungan berbentuk rabat buku yang diberikan penerbit kepada mediator, halal? Jawaban yang saya dapat; HALAL? Saya yang awam dalam ilmu fiqih setuju-setuju saja (daripada benjol…….), namun dalam hati menyisakan kepenasaranan terhadap hal-hal yang melatar belakangi dan nuansa transaksi model ini. Secara psikologis orang tua dihadapkan pada situasi yang tidak jauh dari "Tanam Paksa" ala Dai Nippon dulu, atau Monopoli ala Kompeni/VOC, sehingga ada unsur yang harus dipertimbangkan dalam transaksi model ini . Dan alat pertimbangannya bukanlah logika, melainkan nurani berladaskan iman.
Potongan Hadits mengatakan ;"…….segala amal perbuatan tergantung dari niat (awal)-nya…….." , sehingga adanya sinergi antara Penerbit dengan "Pihak Sekolah" (atau apapun istilahnya), harus ditinjau dari nawwat-nya.
Bagi penerbit jelas, niatnya adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan produknya. Lantas apa niat dari pihak sekolah, yayasan, koperasi, guru, komite, (dan seabrek institusi yang termanipulasi-kan)?
Membantu orang tua muridkah?
Mensejahterakan gurukah?
Mensejahterakan anggota komite Sekolah kah?
kah …..kah…..kah?
Kalau memang niat awalnya adalah membantu para orang tua murid, maka ada sisa pertanyaan dalam hati saya;
"Kenapa Rabat buku yang diperoleh pihak mediator dari penerbit tidak dikembalikan kepada orang tua murid?"
Sahabat baik saya merupakan salah satu pengurus yayasan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, pernah menyarankan dalam sebuah musyawarah yayasannya, agar mengembalikan (50%) dari rabat buku yang diperoleh kepada orang tua murid dalam bentuk potongan harga (lagi), sehingga orang tua murid mendapatkan buku dengan harga yang lebih murah (lagi). Alhamdulillah……dengan suara 4 berbanding 1, akhirnya tercapai mufakat bahwa; "Rabat buku (kurang lebih 28%) yang diperoleh dari Penerbit dikembalikan kepada orang tua sebesal 0% (Nol persen)". Wakakakak……….., tetapi tak apalah, yang penting kan dikembalikan lagi, persoalan besaran nilainya , itu kan persoalan lain………hi hi hi………
…………………………………………………………….
Lantas apakah keuntungan yang diperoleh pihak oknum guru, jika Rabat buku tersebut dikembalikan kepada orang tua murid?
Aku bukan seorang Kiyai/Ulama ahli fiqih, namun aku yakin keuntungannya akan jauh lebih besar, karena Allah akan mentransfernya langsung ke rekening tabungan anda! Yakinlah akan hal itu!
Jika ada yang tidak sependapat dengan pola/alur berfikir dan sudut pandangku, maka tersedia forum untuk berdebat. Ingin tahu tempatnya?
………….dalam diri anda sendiri!
Kronologis lahirnya Antologi puisi LEKAS "Kenang sebayang"
Prolog :
Artikel ini merupakan Dupikasi/CopPas dari catatan sahabatku Mas Ponco Lou sang Pecicilan yang ada di Fesbuk. Duplikasi ini bukan bermaksud membajak karya orang, namun sekedar membantu menyebarkan informasi sebuah Prestasi Para Penyair Indonesia di dunia Maya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
LEKAS adalah singkatan dari Lembah Kasih yang dirubah nama lagi menjadi Lentera Komunikasi Sastra.
Komunitas LEKAS berdiri pada tanggal 20 Nopember 2007, tanggal ini kami ambil sebagai tanggal kelahiran LEKAS, dimana di tanggal itu sobat kami vals (Yogjakarta) mengajak kami membentuk komunitas guna menjaring karya-karya penyair muda indonesia yang biasa karyanya ditampilkan di situs jejaring sosial di kategori sastra. Seperti yahoo Answers kategori persajakan, Kemudian.com, Multuply.com, Kapasitor.net, Facebook.com
Komunitas ini berawal dari dunia maya atau internet online yang berniat bergerak menerbitkan buku-buku sastra, terutama antologi puisi dan kumpulan cerpen.
Awalnya kami disini seperti pengguna situs jejaring sosial lainnya. Selain kami ingin menjalin persobatan, kami juga mencoba menyalurkan hobi dan kesukaan yang sama yaitu dunia sastra tulis.
Ternyata dari persobatan dunia maya ini, kami masih mampu merasakan simpati dan empati kami dikala tahun 2006 terjadi bencana alam di Jokjakarta, kami mampu menghimpun karya-karya sobat-sobat kami di internet yang peduli bencana untuk mengirim karya yang dihimpun sobat kami Vals yang tinggal di Jokja dijadikan buku yang terbuat dari foto copian yang dijual di masyarakat jokja dan dananya sobat vals salurkan di warga-warga yang sedang berduka tersebut.
Kurang lebih satu tahun kemudian lahirlah LEKAS yang ide ini bermula pada tanggal 20 november 2007 dari sahabat hariyanto (vals) Jogjakarta yang merupakan user pemakai Internet dalam dunia maya persajakan ( YA persajakan, kemudian.com)
Dari idenya ini kami membentuk suatu komunitas yang mana kami-kami ini merupakan orang yang ada di berbagai propinsi di Indonesia bahkan ada yang di luar negeri.
Memang ini persobatan yang aneh, dimana setiap anggota tim ini sebelum mulai menampung karya-karya yang masuk ke tim, kami belum pernah bertatap muka. Saat Lekas mulai menyeleksian karya-karya, barulah kami lebih sering kontak melalui HP maupun melalui YM.
Sobat-sobat yang berkecimpung di komunitas LEKAS antara lain :
1.Heru Arisandi (Jejak Sandi) dari Pelembang,
2. Purnomo Ponco Wibowo (Poncowae Lou) dari Tanggerang Kota,
3. Delima Sri Lestari Widya Astuti (Delima de Wilde sri) dari Belanda,
4. Maulana Hudaya Putra (Poetra) dari Sumatera utara (medan)
5. Vals (Hari Rahman) dari Jokjakarta
Dan dua sobat lagi yang dalam perjalanan LEKAS mengundurkan diri karena kesibukan mereka, yaitu ;
a. Stanislavlad (Semarang)
b. Lea (Hongkong) posisinya diganti sobat kami Mahadewa Cakti (Jokjakarta)
Sebagai Komunitas sastra, LEKAS adalah komunitas yang sangat berbeda dengan komunitas lain dalam menerbitkan karya.
Tidak ada satu pun penulis yang karyanya ada dibuku perdana LEKAS, yaitu Antologi puisi LEKAS "Kenang sebayang" yang dikenakan biaya. Baik itu biaya pengiriman karya, penerbitan hingga launching nanti. Semua biaya ditanggung tim.
Memang metode ini menimbulkan keterlambatan penerbitan, tapi kami yakin bahwa niat kami yang tulus ikhlas ini dapat terlaksana atas kehendak-Nya.
Tanpa campur tangan Allah ta'ala, kami yakin niat kami ini sudah lama gagal.
Dulu LEKAS (Lembah Kasih) sekarang menjadi (Lentera Komunikasi sastra)
LEKAS juga punya mimpi, yaitu setiap buku yang terjual akan dipergunakan di bidang sosial dan pendidikan anak-anak kurang mampu.
Memang sangat aneh dan tidak mungkin dilakukan di jaman yang serba egois ini, tapi kami percaya dan yakin bahwa setiap niat yang tulus ikhlas kita pasti akan dikabulkan Allah ta'ala.
Demikianlah sekelumit perjalanan lahirnya LEKAS dan terbitnya buku Antologi puisi LEKAS "Kenang sebayang" yang akan launching pada :
Hari/tanggal : Minggu, 01 agustus 2010
Pukul : 15.00 s/d selesai
Lokasi : PDS HB Yassin. Taman Ismail Marzuki - Cikini - Jakarta Pusat
Kabar gembira : Penulis di buku ini masing-masing akan mendapatkan 1 (Satu) buku secara gatis, tentunya diharap beli beberapa buku agar dana cepat terkumpul dan cepat pula disalurkan kepada anak-anak kurang mampu yang membutuhkan dibidang pendidikan.
Contoh ; Beli dua gratis satu (Maaf ini baru wacana. Tim LEKAS belum memutuskan)
Cara pesan : sementara tolong kirim alamat kirim ke inbox ini dan ke inbox anggota tim LEKAS lainnya.
Tolong cantumkan pesan berapa buku.
Kami infokan kembali ke inbox sobat sobat semua.
Antologi puisi LEKAS "Kenang sebayang" :
Penerbit : Mata Aksara
Epilog : Khrisna Pabichara
Cover : Handoko F Zainsam
Ilustrasi : MH Poetra
Cetak pertama : 1000 exsemplar
Halaman : 180 Halaman
Harga : Rp 37.500,- (belum ditambah ongkos pengiriman)
Daftar nama penulis puisi yang karyanya ada di buku antologi LEKAS "Kenang sebayang"
(dari 60 lebih penulis yang masuk, tinggal 31 penulis yang karyanya lolos seleksi oleh kurator yang telah di tunjuk tim LEKAS) :
1.Delima Lestari Widya Astuti
2.Arie Oktara
3.Bibi Cantik
4.Damai Prastyo
5. Daniel Prima
6.Eko Putra
7.Febimiss
8.Faradina Izdhihary
9.Fatimah
10.Hari Jogja
11.I.B Lingga Kesmetri Wardana
12.Imron Tohari
13.Jejak Sandi
14.Lany Sulystiawati
15.M.H.Poetra
16.M.Kusuma Al-Franz
17.Rini Setianingsih
18.Nur Hidayah
19.Nur Hayati
20.Poncowae Lou
21.Pendeka Minang
22.Prastyo Samandiman
23.Putra Rastamanis
24.Bahrani Amir
25.Eti Puji
26.Yayan R Triansyah
27.S.Waluyo Siswoyo
28.Elang Indra
29.Jehan Zain
30.Vicky Zulkifli Rauf
31.Dewa Malam
1. Siapapun anda yang berniat bahkan niat itu dilaksanakan dengan membeli buku ini, berarti anda sama saja membantu program pemerintah dalam mengentaskan bangsa dari kebodohan.
Harapan kami dapatnya sobat-sobat membeli buku ini jangan melihat harganya, tapi melihat manfaat dari penjualan buku ini.
Syukur-syukur, sobat-sobat bersedia membeli buku ini diatas harga yang sudah kami cantumkan diatas.
2. Buku Antologi puisi LEKAS "Kenang sebayang" tidak dijual bebas di toko buku.
Sekali lagi, kami mohon maaf bagi sobat-sobat yang karyanya tidak lolos seleksi. Kami masih memberi kesempatan bagi sobat-sobat untuk kembali mengirim karyanya berupa puisi dan cerpen. Tentunya setelah Tim LEKAS kembali membuka penerimaan karya.
Trima kasih
salam persobatan
Tim Lentera Komunikasi sastra
(LEKAS)
Epilog:
Bagi para sahabat Pengurus/Penulis Karya dalam Antologi Puisi Lekas yang ingin mempromosikan buku tersebut di blog/websitenya, seperti gambar dibawah ini;
Semoga bermanfaat !!!
Sekedar Bebagi Rasa Suka
Para Penulis Puisi dalam Antologi Puisi Lekas "Kenang Sebayang" adalah;
- Delima Lestari Widya Astuti
- Arie Oktara
- Bibi Cantik
- Damai Prastyo
- Daniel Prima
- Eko Putra
- Febimiss
- Faradina Izdhihary
- Fatimah
- Hari Jogja
- I.B Lingga Kesmetri Wardana
- Imron Tohari
- Jejak Sandi
- Lany Sulystiawati
- M.H.Poetra
- M.Kusuma Al-Franz
- Rini Setianingsih
- Nur Hidayah
- Nur Hayati
- Poncowae Lou
- Pendeka Minang
- Prastyo Samandiman
- Putra Rastamanis
- Bahrani Amir
- Eti Puji
- Yayan R Triansyah
- S.Waluyo Siswoyo
- Elang Indra
- Jehan Zain
- Vicky Zulkifli Rauf
- Dewa Malam
Back to Top Page
Viscount
Powered by smartdegrees.com website. |